1
Apakah cirin dan setruktur umum dari alam semesta yang kita tingali
ini ? adakah unsur yang permanen dalam susunan alam semesta ini ? bagai mana
berhubungan dengan nya ? tempat apakah yg kita hini ini, dan sikap macam apakah
yang sesuai ditempat ug kita huni ini.
Pertanyan semacan ini kata beliau umum di dalam sebuah agama dan
filsafat. Sebagai mana tema buku ini (rekontruksi pemikiran religius dalam
islam) beliau menurut saya memang
seorang filusuf yang koheren sekali yang mana beliau memaparkan
argumentasi-argumentasi atau materi-materinya sesuai dengan tema (buku ini) yang dibuat nya. Seperti biasa para filusuf
memparkan argumen nya di awali dengan pertanyaan kemudian dia yg menjawab
pertanyan nya sendiri. Tak jauh yang dilakukan muhammad iqbal ini pemaparanya di awali dengan pertanyaan.
Didalam paragrap yang kedua muhammad
iqbal masih mempertanyakan sesuatu yang ingin ia paparkan, dengan diawali paparan mengeani agama yg jauh lebih
tingi daro pada sastra, yang bergerak dari indipidu ke sosial lalu iqbal
mengatakan: mungkinkah metode filsafat yang sepenuhnya rasional terhadap agama[4]?
Filsafat itu semangat penyelidikan, ia
selalu mergukan segala bentuk otoritas[5].
Pungsinya mengeledah asumsi-asumsi yang tidak keritis dari pemikiran manusia
hinga ketempat-tempat persembunyianya. Dalam upaya itu ia bsa berakhir dengan
penolakan atau penerimaan secara jujur tentang ketidak mampuan akal murni untuk
mengapai realitas tertingi. setelah memparkan filsafat kemudian beliau
memaparkan agama, menurut hemat saya, beliau bermaksud untuk memaparkan hasil
pemikiran dan penelitian serta penyelidikanya nya mengenai agama, melalui
filsafat. Dengan hasi beliau menerima agama. Dengan rasionalisasi ia
menjelaskan intisari agama yaitu iman.
Iman bukan hanya sekedar perasaan, ia
mempunyai kandungan semacam kognitif[6],
agama menunjukan bahwa gagasan adalah unsur vital dalam agama. Terlepas dari
hal ini agama dari segi dokrinya, sebagai mana didepinisikan oleh propesor
whitehead[7]
adalah “sistem kebenaran-kebenaran umum yang berpengaruh mentransportasikan
karakter manusia apa bila di pegang teguh dengan tulus dan dipahami dengan
jeli”
Nah, karena teransformasi[8]
dan bimbingan batiniah dan lahiriyah manusia adalah tujuan hakeki agama, maka
jelas kebenaran-kebenaran umum yang dikandung nya harus tidak lagi
dipersoalkan. Dilihat dari pungsi nya agama lebih membutuhkan landasan-landasan
rasional ketimbang dogma sain. Di dalam paragrap ini beliau merasionaisasikan
pendapat wehatehed dan menjas bahwa agama sangat membutuhkan landasan
rasional.
Agama hampirtidak pernah mengabaikan
untuk menari rekonsiliasi[9]
berbaga pertentangan dari seatu pengalaman dan pembenaran terhadap lingkungan
tempat umat manusia menemukan dirinya. Itulah sebanya fropesor wethed dengan
cermat mengatakan bahwa “jaman kimanan adalah jaman rasionalisme” namun
merasionalkan iman bukan berarti mengangpag filsafat lebih unggul dari agama. Tidak
perlu diragukan lagi bahwa seunguhnya filsafat memang mempunyai wewenagng untuk
menilai agama, tapi objek yang dinilai nya bersikap sedemikian rupa sehinga ia
tidak akan takluk pada wewenagn filsafat kecual dalam bingkai agama itu
sendiri. Manakala filsafat menialai gama, filsafat takbisa menemukan agama
dalam posisi yang lebih rendah diantara data yang dimilikinya. Muhammad iqbal
mengemukakan keagungan agama di bading dengan filsafat meski filsafat mempunyai
wewenang menilaunya.
Agama bukan lah masaah yang
terpisah-pisah, iya bukan pikiran atau perasaan, bahkan bukan pula tindakan,
agama adalah ungkapan manusaia secara utuh.
dengan demkian filsafat harus mengakui posisi sentral[10]
agama dan tidak ada pilihan lian keuali harus meyakuinya sebagai titik pusat
dalam peroses sintesis-reflektif. Pada
dasarnya pikiran dan intuisi itu salig bertentangan. Keduanya munul dari akar yang
sama dan masing-masing saling melengkapi. Yang satu memahami realitas
sepoton-sepotong, sementara yang lain memhaminya keseluruhan. Yang satu
memusatkan pandangan nya pada realitas yang sifatnya kekal. Sementara yang lain
pada aspek yang sementara. Yang satu membiarkan kenikmatan tentang keseluruhan
realitas, yang lain bertujuan melintasi keseluruhan itu dengan berlahan-lahan
memasuki dan mendekati berbagai maam dari keseluruhan berbagai maam dari
keseluruhan itu guna melakukan pengijauan semata-mata keduanya saling
membutuhkan untuk peremajaan bersama. Akal dan intuisi menari visi-visi
mengenai realitas yang sama, yang menyikapkan dirinya pada keduanya sesuai
dalam pungi masing masing dalam kehidupan. Muhammad iqbal dari paragrap ini
sangat jelas beliau membedakan antara akal dan intuisi dengan rasionalisai nya
yang begitu rasional. Hal ini perlu kita juga perhatikan bahwa bertapa banyak
orang yang tak bisa membedakan antara akal dan intuisi namu muhammad ikbal dan
brogson memaparkan nya sedemikian rupa.
Paaran landasan rasional dalam islam
bisa diangap bermula dari nabi muhammad sawdngan tanda kata muhammad iqbal
beliau selalu memanjatkan do’a “ tuhan, sigkapkanlah padaku hakikat tertingi
segala sesuatu” iya memperlhatkan pada sitem gagasan yang koherensesuatu
semangant pengabdian yang tulus terhadap kebenaran. Didalam paragrap ini iqbal
mengungkapkan bahwa oran pertama kali dalam islam yang mempunyai landaan
rasional nabi kita sendiri dibuktikan melalui doa’nya yang diatas di kemukakan.
Kemudian ia memujinya, selajut nya muhammad iqbal menunjukan kekaburan kepda
pemikir muslim yang di pengaruho oleh filsafat yunani, muslim memang memperluas
pemahamahaman agamanya dengan mengunakan filsafat yunani akan tetapi menurut
muhammad iqbal justru mepersempit pikiran muslim.
Paragrap ini menjawab paragrap sebelumnya,
iya merasionalisasikan bahwa ara pandang yunani (filsafat) dan peribadi umat
muslim seharunya dibedakan karena pada dasarnya mengang berbeda. Barat
(sccrates) Menyatakan bahwa memuatkan perhatianya kepada alam manusia semata
menurutnya kajian yang tepat mengenai manusia adalah manusia itu sendiribukan
lama di sekitar nya, sangat berbeda dengan wahyu tuhan muslm (al-quran) tuhan
kita menyuruh untuk memeperhatikan alam, semisal perubahan angain
terus-menerus, pergantian siang dan malam, langit dan bintang-bintang. Hal ini
dengan tepat sekali menurut hemat saya, bahwa beliau memang benar-benar
merekontruksi pemikiran muslim. Sangat jelas sekali terlihat
kesalahan-kesalahan pemikir-pemikir masa lampau yang merasionalisasikan agama
mengunakan filsafat yunani didasarkan teori-teorinyan yang apa bila kita
perhatikan sangat bersebrangan dengan firman tuhan.
Pelato sebagai murid scrates
memandang rendah penycapaian indrawi, sangat bedebeda dengn pandangan al-quran
yang memandang pendengaran dan penglihatan sebagai anugrah yg paling berharga,
dan keduanya akan di minta pertangung jawaban atas apa yang di lakukan didunua.
Hal inilah yang luput dari sarjana muslim, mengkaji al-quran denan pandanan
yunani. Seangat al-quran pada dasarnya anti kelasik (hemat saya, sebagai wahyu
terakhir memang sangat selaras sekali, karean yg dibutuhkan bukan masa lalu
tapi masa yang berlansung/sekarang).
Para pemikir asy’ariah[11] yang
lebih knstruktif[12],
tidak diragukan lagi, telah berada di jalur yang benar danberhasil
mengantisipasi munculnya beberapa bentuk idealisme[13]
yang lebih moderen, tetapi, secara keselurhan. Selurug gerakan asy’ariah
hanyalah memepertahanka pendapat ortodok[14]
dengan mengunakan senjata dialektika yunani. Kaum mutajlah[15]
dengan memakai agama semata mata sebagai sekumpulan dokrin dan mengabaikan
agama sebagai pakta yang hidup, sama sekali acuh-takacuh terhadap modus-modus
nonkonseptual dalam mendekati realitas dan mereduksi agama sekedar sebagai knsep-konsep
yang berujung pada sikap melulu negatif. Mereka gagal melihat bahwa dalam ranah
pengetahuan baik saintifik maupun religius pemikiran yang sepenuh nya bebas
dari pengalaman kongkret adalah tidak mungkin.
Memang, kita tidak bisa
mengingkari bahwa misi al-ghazli nyaris seperti pembawa pesan sui sebagai mana
yang dilakukan imanuel kant[16]
di jeman pada abad 18. Di jerman rasionalisme munul sebagai sekutu agama, namun
dengan cepat menyadari bahwa sisi dogmatis agama tak mampu memberi
pembuktian.satu-stunya jalan yang masih terbuka bagi rasionalisme[17]
menghapus dogma dari ajaran sucinya. Bersama dengan penghapusan dogma itu maka
munuolah pandangan moralitas[18]
utilitarian[19]. Dan dengan demikian rasionalisme turut
melengkapi kekuasaan kekupuran.
Demikian lah pemikiran teologis
ketika kan muncul. Karyanya. Critique of pure reason (keritik atas akal murni),
telah menguak keterbatasan-keterbatasan akal manusia dan mencciptakan seluruh
kamu rasionalis menjadi tumpuikan puing-puing. Dan pastilah bila dia dilukiskan
sebagai karunia terbesartuhan bagi negrinya. Bagai manapun sekeptisme filosofis
al-ghozali, yang melangkah terlalu jauh, pada dasarnya telah berlaku sama
didunia islam dalam meretakan pungung rasionalisme yang angkuh tetapi dangkal
yang kala itu bergerak kearah yang sama seperti rasionalisme jerman sebelum
kant.
Namun, sunguhpun begitu, ada
perbedaan penting antara al-ghajali dan kant. Kan, selaras dengan
perinsip-perinsipnya sendiri tidak mampu mengafirmasi kemungkinan pngetahuan
tentang tuhan. Al-ghazali[20], setelah
tidak menemuan harapan pada pemikiran analitis[21],
beralihlah kepengalaman mistik dan disitulah dia menemukan kandungan gama yang
independen. Dengan jalan inilah ia menjamin hakhidup agama, yang terpisah dari
ilmu pengetahuan dan metapisika namun, penyingkapan sang maha takterbatas
melalui pengalaman mistik meykinkan al-ghazali akan keterbatasan dan
ketakandalan pikiram manusia dalam menghasilkan klonklusi yang memuaskan, dan
hal ini mendorongnya antara pikiran dan mistik. Al-ghazali gagal memahami bahwa
pikiran dan intuisi berhubungan secara arganis; bahwa pikiran niscaya
mensimulasi keterbatasan dan
ketakandalan dalam memberikan konklusi yang memsukan karena pertalianya dengan
waktu sebagai rangaian saat-saat yang berurutan (seril time)
Ggasan yang
menyatakanbahwa pikiran pada dasarnya terbatas, sehinga diangap tidak mampu
menjangkau yang takterbatas, adalah berdasarkan pada pandagan yang keliru
tentang gerak pikiran dalam pengetahuan. Adalah ketidak mampuan pemahan logika
yang menemukan tercerai bereainya beragam indipiduolaitas yang saling bertolak
belakang yang meragukan kita pada kemampuan pikiran enghasilkan klonklusi yang
memuaskan. Padahal, pemahan logikalah yang tidak mampu melihat keserbaragaman
itu sebagai sewatu semesta yang kheren,
lantarn metode tunggal nya iyalah generaliasi yang bersandar pada
beberapa keserupaan. Generaliasi- generaliasi yang ditelurkanya smata-mata
merupakan kesatuan-kesatuan palsu yang
tidak akan mempengaruhi realitas hal-hal yang kronkrit.
Bagai manapun dalam geraknya yang
lebih jelek, pikiran mampu menjukau yang maha takterbatas yang imanen, yang
didalam gerakan penyingkapan-dirinya itu bermacam konsep terbatas menjadi
momen-momen belaka, maka menurut hakikatnya pikiran itu tidak setatis[22], ia
dinamis[23]
dan menyikap ketidak terbatasan. Internal nya dalam waktu, laksana benih yang
sejak semula didalam dirinya terkandung kesatuan organik sebuah pohon sebagai
pakta yang hadir. Oleh krena itu pikira adalah keseluruhan penyikapan diri yang dinamis. Yang tertangkap
oleh penglihatan temporel[24]
sebagai rangkaian sesipikasi tertentu yang tidak dapat dipahami kecuai dengan
tujuan yang timbal balik. Maka rangkaian sepesipikasi tertentu yang tidak
terletak pada identitas diri mereka, melaikan pada keseluruhan yang lebih beasr
dimana mereka ilyalah aspek-aspek sepesiifik[25],
keseluruhan yanglebih besar itu jika kita mau mengunakan metafora al-quran,
ialah sejenis loh al-mahfuzh (kitab yang terpelihara)[26]
yang menampung seluruh kemungkinan pengetahuan yang belum terdeterminasi
sebagai realitas yang hadir, lalu menyikapkan dalam urutan-urutan waktu sebagai
rangkaian konsep terbatas yang terus menjelma untuk mencapai kesatuan yang
sudah sejak lama hadir didalam tiap-tiap diri mereka. Pada hakikat nya
kehadiran total sangmaha takterbatas daalam gerakan pengetahuanlah yang membuat
berpikir terbatas itu mungkin adanya.
[1] Menurut
kamus filsafat lorens bagas: Hal-hal yang ada dalam kesadaran (keyakinan,
gagasan, fakta, bayangan, konep, atau kebijakan). Semua kehadiran intensional
objek dalam subjek. Istilah pengetahuan yang di ungkap oleh filosof
(weigel)membedakan antara pengetahuan autentik dan inautentik . yang pertama
berhubungan dengan pengetahuan ruhani batiniyah, dan hal-hal yang ekternal. Pengetahuan
bisa didapat melalui indrawi dan ruhani, tingkat pengetahuan 1.pengetahuan pra
ilmiyah dan ilmiyah 2. Pengetahuan esensial 3. Pengetahuan istimewa 4.
Pengetahuan lansung 5. Pengetahuan indrawi.
teori pengetahuan a. Menkup baik penelitian-penelitian pisikologis
tentang terjadinya pengetahuan dan hakikatnya maupun setudi keritis pengenai
keahlian pengetahuan. b. Sama dengan setudi keritis mengenai pengetahuan.
[2] Hal yang
terlewati didalam kehidupan baik melalui indra ataupun intuisi dan berbagai hal
yg berkaitan dengan manusia (exsternal maupun nternal)
[3] Pengembalian
seperti semuala, menyusun (penggambaran) kembali. Kberarti kalau merekontruski.
Melakukan rekontruksi
[5] Menurut
kbi otoritas adalah: hak melakukan idakan atau hak membuat pelaturan untuk
memerintah orang lain.
[6] Kognitif:
Berhubungan dengan atau melibatkan kognisi/berdasar kepada pengetahuan faktual
yang empiris, kbbi. Sumber lain: kognitif adalah persoalan yang menyangkut
kemampuan untuk mengembangkan kemampuan rasional (akal)
[7] Alfread
north whitehead, (lahir di ramasgate, ken, ingris, 15 febuari 1861 meningal di
temlat:citi-state, amerika serikat. 30 desember 1947 pada umur 860) adalah seorang matematikawan ingris yang
menjadi filusuf . ia menulis tetang aljabar, logika, dasar matematika, filusuf
ilmu pengetahuan, fisika matafisika dan pendidikan.
[10]
Ditengah-tengah sekali kbbi
[11] asy’ariah adalah
madhab teologi islam, yg disarkan kepada omam abdul haan a-asy’ari (w.324 h/936
m). asy’ariahmengabil dasar keyakinan nyan dari kullabiyah yaitu abu muhammad
bin kullab dalam meyakini sifat-sifat allah. Kemudian mengedepankan akal
(rasional) diatas tekstual ayat (nash) dalam memahami al-quran dan al-hadits. Wikipedia
[13] Aliran
yang mementingkan akal dan merendahkan hal yang materi, istilah ini prtamama
kali di ungkapkanoleh leibniz pada awal abad 18.
[15] (i’tazala
anna: memisakan diri) munil dari bahasa
irak pada abad 2 h. Kelahiranya bermula dari tindakan wasil bin atha( 700-750),
berpisah dari gurunya hasan al-basri karena perbedaan pendapat. Wiki
pedia.
[16] Imanuel
kant, lahir di konigsbreg, kerajaan perusia, 22 apriil 1724 meningal di konigsbreg, kerajaan prusia, 12 febuari 1804
pada umur 79, (kota itu sekarang bernama
kaliningrad di rusia) kebangsaan jerman, era filsafat abad ke-18,
aliran, kantianisme filsafat pecerahan.
Kant ini memperngaruhi hampir semua filsafat barat. Wikipedia
[17]
Rasionalisme, adalah salah satu aliran filsafat, yang meyakini bahwa kebenaran
itu harus didapat dengan rasional ( melalui pembuktian, logika, dan analisis
yang berdasarkan pakta. Yang menentang kaum empirisme (kaum ini berpendapat
bahwa kebenaran harys dudapat dengan indra/ pengalaman). Rasonalisme ini
mempunuai kemiropan dengan golongan humanisme dan atheisme,
[18]
Segala sesuatau yang berhubungan denga etika atau sopan satun. kkbi
[19]
Hanya mementingkan manfaat. kamus kbbi,id
[20]
Abu muhammad bin muhammad al-ghozali ath-thusi asy-syafei’i (nama panjang nya )
lahir di thus iran pada 1058 / 450 H menngal di thus iran 1111 / 14 jmadil
akhir 505 H; umur 52-53 tahun. Ia adalah seorang filosof muslm.
[21] Yang
bersifat analisi. kbbi
[22] Dalam
keadaan diam, tidak berubah, kbbi
[23] Mudah
menesuaikan. Kbbi
[24] Bersifat
semetara. kbbi
[25]
Bersifat khussus, kbbi
[26]
Lauh
Mahfuzh (Arab:لَوْحٍ مَحْفُوظٍ) adalah kitab tempat Allah menuliskan
segala seluruh skenario/ catatan kejadian di alam
semesta. Lauh Mahfuzh disebut di dalam Al-Qur'an sebanyak
13 kali. Diantaranya iyalah; Induk Kitab (أم
الكتاب, Ummu al-Kitab), Kitab yang Terpelihara (كِتَابٍ
مَّكْنُونٍ, Kitabbim Maknuun).
pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh),...(Al-Waaqi'ah, 56:78. Kitab yang Nyata (كِتَابٍ
مُّبِينٍ, Kitabbim Mubiin).
Kitab yang Nyata (كِتَابٍ مُّبِينٍ, Kitabbim Mubiin). Gambaranya; Menurut syariat Islam, Allah telah
mencatat segala kejadian-kejadian di dalam Lauh Mahfuzh, dari permulaan zaman
sampai akhir zaman. Baik berupa kisah nabi dan rasul, azabyang menimpa suatu kaum, pengetahuan tentang wahyu para nabi dan
rasul, tentang penciptaan alam semesta dan lain-lain.
Sekalipun jika kita tidak melihat segala sesuatu, semua itu ada dalam Lauh
Mahfuzh.
Wujud Lauh Mahfuz yang diyakini oleh
para sahabat adalah sebidang papan atau tulang yang biasa
ditulisi. Papan dan tulang itu hanya disebut lauh jika sudah
ditulisi.
Lauh Mahfuzh akan kekal selamanya
karena ia termasuk makhluk yang abadi,
selain Lauh Mahfuzh makhluk abadi ada 'Arsy, surga, neraka dan lain-lain. Tempat para jin mencari berita; Allah telah menjadikan Lauh Mahfuzh ini sebagai tempat
untuk menyimpan segala rahasia dilangit dan di bumi. Jin dari
golongan setan akan
berusaha untuk mencuri segala rahasia yang tertulis di dalamnya untuk
menipu manusia. Disamping itu, mereka juga memiliki
tujuan untuk memainkan aqidah manusia.
Sebab itu Allah melarang manusia untuk mengetahui ramalan nasib,
karena peramal itu dibantu oleh jin dan jin itu
akan membisikkan hasil curian itu kedalam hati peramal. Jika ada setan yang berusaha
mencuri berita, maka malaikat penjaga
Luh Mahfuzh akan melemparkan bintang ke
arah pencuri berita tersebut, pelemparan ini yang kadang-kadang kita lihat
dengan adanya bintang jatuh atau meteor. dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan
bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi
orang-orang yang memandang (nya), dan Kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan
yang terkutuk, kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar
(dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (Al Hijr 16 –
18). Tidak banyak diketahui tentang
Lauh Mahfuz dan para ulama jarang
menjabarkannya dengan detail, karena ia adalah urusan alam ghaib/ rahasia
Allah. Dalam Al-Quran pun, Luh Mahfuz di sebut secara
sepintas saja, tanpa penjelasan lebih lanjut. Sebagai contohnya dalam satu
peristiwa yang amat bersejarah, ahli tafsir menyatakan Luh Mahfuz disebut
berkaitan dengan Nuzul
Al-Quran dari Luh Mahfuz ke Baitul Izzah (langit
dunia) secara sekaligus yang terjadi dalam bulan Ramadhan.
Sayaa ambil dari Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar