Rabu, 16 Oktober 2019

METODE RETORIKA ARISTOTELES

Retorika berbahasa suatuhal yang tidak  bisa lepas dari kehidupan. Tentu di dalam hal ini di butuhkan retorika yang baik (berwibawa, dapat di pengerti dan mengepek). pernahkan sodara berdebat ? Memberi kuliah atau ceramah di muka umum ? atau juga berdiskusi ? Tentu agar ungkapan, argumentasi anda di terima di perlukan retorika yg tepat atau sempurna.


Sebelum nya perlu kita ketahui dalam simiotika strukturur (ferdinand de saussure) bahwa nilai bukan terletak di beda nya melakukan terletak di dalam bahasa yg di sepakati. Hal ini menunjukkan bahwa petingnya mengolah kata-kata, atau penting nya beretorika yg tepat.



Seorang yg berkontribusi besar di bidang pengetahuan Aristoteles memberi tiga metode Retorika yg perlu kita ketahui dan laksanakan, diantara nya sebagai berikut: 



1. ETHOS (Bisa Di Percaya) 

Untuk menumbuhkan suatu kepercayaan orang lain terhadap kita tentu di butuhkan pembangunan keridibilitas diri. Di muali dari ahlak yg baik dan konsisten, perilaku yg tidak kontra dgn sosial dan tentu apa yg di ucapkan sesuai dengan kenyataan diri. Ada suatu kisah mahad magandi yg amat perlu di ketahui untuk untuk membangun keridibilitas jatidiri: 

Di suatu hari beliau (magandi) di datangi oleh ibu yg punya anak yg  tidak boleh makan garam di sebab kan anak itu punya penyakit yg  di timbukan oleh garam. Wahai Gandi tolong nasihati anak ku ini supaya tidak makan garam, beliau jawab aku tak bisa sekarang menasihatinya. Bawa kembali anak itu sesudah dua mingu dari sekarang. Cepat cerita sesudah dua mingu ibu itu datang kembali dan Gandi pun menasihati nya "wahai anak/pulan jangan makan garam" hanya dgn kata  itu nasihat dari sorang filusuf kpd anak tsb. Tetapi yg jadi penasaran si anak itu setelah di nasihati oleh gandi jadi tidak makan garam lagi. Ibu itupun menanyakan nya: wahai gandi bagai mana bisa nasihat mu yg sedikit itu di laksanakan oleh anakku padahal aku menasihati nya dgn cape dan banyak kata. Gandi pun jawab. oh tidak bu sebelum dua mingu itu aku maaih makan garam, (mingu-mingu sebelum kedatangan ibu itu) dan  dari dua mingu itu aku tidak makan garam.  
Hal ini menegaskan bahwa apa yg kita ucapkan harus sesuai dgn perlilaku kita. Tidak peelu banyak bicara jika yg kita ucapkan suai dgn perilaku kita. Mengapa banyak utaz atau orang yg tidak di dengar nasihat nya karena mungkin di sebabkan ada ketidak sesuaian antara perlilaku dan ucapan nya. Mengapa nabi bisa sukses menyamakan risalah tuhan di sesbab kan beliau lontaran-lontaran nasihat nya sesuai dng perlilaku nya. 


2. LOGOS (Berilmu, Masuk Akal, Sesuai) 

Yang kedua ialah apa yg kita biacarabi harus di mengerti, logis atau masuk akal serta harus ada kesesuaian dgn pakta. Alangkah naif nya jg seseorang berkata atau berbicara tidak logis, tidak dapat di mengerti serta tidak sesuai dgn kenyataan. 

3. PATHOS  (ada hubungan emosional) 

Mungkin kita pernah mengalami akan hal ini ketika kita mendengarkan ceramah seorang kiai (analoginya) ketika seorang kiai itu menyampaikan hal yg sedih kita pun ikut sedih mapun sebalik nya. Ketika kiai itu menyapaikan yg lucu-lucu kita ikut ketawa. Dan ini kunci kesuksesan beretorika di hadapan orang-orang. Ketika kita mampu mengambil emosional lawan bicara kita, atau audiens dan murid yg sedang kita ajari 


Sekian moga bermanfaat. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 TANDA CINTA

Ketika berbicara tentang cinta suatu hal yang tidak asing bagi kita sebagai manusia yang di lahirkan karna cinta. Jadi selayak nya manusi...