Selasa, 15 Oktober 2019

TUHAN SUDAH MATI




Agama bikin kita jadi pengecut, bikin kita lari dari kenyataan, bikin mentalitas manusia seperti budak. kalau ada apa-apa tuhan, sumpek sedikit-sedikit lari ketuhan, yang menyebabkan kita tidak tanguh, tuhan selau dijadikan kambing hitam, tuhan dijadikan pelarian. kalau ada masalah tuhan dijadikan dalih kalau kita salah. tuhan pokonya bagian yang tidak enak-enak semua.  Dibunuh aja tuhan biar kamu mandiri.  Selama masih ada tuhan kamu cengeng, kamu pengecut,  nga berani menghadapi masalah, Itu lah yang di bilang oleh nietzshe bener apa salah, tingal kita  rasakan hidup kita  begitu nga? Kalau iya, berarti konsep kita tentang tuhan salah, bunuh ajah tuhan yang semacam itu. Kalau bahasa nya nietzsche, ganti dengan konsep yang lebih positif, pemahaman yang lebih bagus tentang tuhan.  

Ini sebuah cermin dari filusuf yang peka dan peduli bagi kita sebagai umat  yang beragama.  Cermin untuk kita evaluwasi, memperbaiki, membenahi dan bahkan disisi lain seorang nietzshe mengingati kita akan ketiadaan tuhan di dalam hati kita. (bukankah salah satu depinisi kematian itu; tiada ?, kalau begitu seorang nietzshe sangat tepat bahwa tuhan sudah mati). Lahirnya sebuah gagasan disebabkan oleh permasalahan, yang mana gagasan nya sebagai jawaban atau solusi dari permasalahan. Permasalahan orang yang beragama yang sudah nampak bahwa agama selalu dijadikan pelarian yang menyebabkan manusia bermental budak,  tidak teguh, sehinga banyak manusia yang berhenti begitu saja ketika ada sebuah prablem yang seharus nya di selsaikan. 

Tentu perlu kita ketahui pula bahwa letak permasalahan nya bukan di agama melainkan di manusia nya itu sendiri. Ajaran dan makna dari agama seharus nya di jadikan kekutan manusia untuk menjadi wakil tuhan di muka bumi namun ironisnya agama sering kali dijadikan pelarian sehinga menguragi eksistensi manusia  sebagai wakil tuhan ini. 

Cobalah kita lihat dan juga rasakan lingkungan kita sendiri, ketika ada orang miskin (ekonomi) dia akan berkata “tenang kita miskin didunia di akhirat kita kaya” ini dekrin agama yang kaku. padahal dengan banyak nya harta, hidup kita, sepiritual kita akan sempurna,  ketika banyak harta. Ini tentu salah satu prablem di mana uamat beragama banyak yang lemah ekonominya. seharus nya bangkit dan berusaha semaksimal munkin. dan kata itu sebenarnya sewatu bentuk keluhan akan ketidak mampuan. (ini lah salah satu bentuk agama dijadikan pelarian) Analogi lain nya Ketika pemerintah menindas, menzhalimi, menghianati. orang yang beragama akan berkata “sabar biarkan tuhan yang membalas nya. kata sabar ini lah yang membelengu mauisa tidak melawan tidak menampilkan dirinya sebagai sosok wakil tuhan, yang mana seharus nya bangkit memperjuangkan keadilan dan masih banyak sekali analogi-analogi agama yang di jadikan sebagai bahan pelarian yang menyebakan kekalahan dan kesalahan tentunya. Konsep atau dokrin agama yang seharus nya sudah kiata ubah dari dulu, ganti dengan konsep tuhan dan dokrin-dokrin agama yang membangkitkan umat manusia dari keterpurukan nya (sebagai mana seharus nya) yang visioner, yang mampu merubah keadaan kondisi umat yg cendrung agama dijadikan bahan keluhan sebagai bentuk pembelaan diri yang kurang tepat tentunya.              
   
Safaku untuk orang beragama:

“pahami benar-benar makna, ajaran agama. Jangan jadikan dirimu terbelengu, terpenjara oleh nya. jadikanlah ajaran agama sebagai sarana mengaktifkan kekuatan dirimu” dan cobalah renungkan sedalam nya: apa agamaku ? dari mana agamaku ? bagai mana memaknai agama ku ?apa tujuan agama di persinggahkan di muka bumi ? apakah kebahagiaan dapat di raih dgn agma ? apa misi-misi agama yang harus aku lalukan di muka bumi ini ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

7 TANDA CINTA

Ketika berbicara tentang cinta suatu hal yang tidak asing bagi kita sebagai manusia yang di lahirkan karna cinta. Jadi selayak nya manusi...